Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penggunaan Debit Q10 - Q50 pada Desain Bangunan Air


Untuk membuat desain bangunan pelimpah, diperlukan debit banjir rencana yang realistis. Untuk hal ini, angka-angka hasil perhitungan hidrologi perlu diuji dengan menggunakan data banjir-banjir besar dari pencatatan atau pengamatan setempat. Disini banjir rencana dibedakan menjadi dua, yaitu; yang pertama banjir rencana dengan periode ulang tertentu misal banjir dengan periode ulang 25,100, dan 1000 tahun yang umum dikenal sebagai Q25, Q100, Q1000 yang kedua adalah Banjir Maksimum Boleh jadi (BMB) atau dikenal sebagai “Probable Mximum Flood” (PMF). sedangkan arti dari Q25 adalah debit banjir rencana dengan periode ulang 25 tahun yang memiliki probabilitas 1/25 artinya kemungkinan muncul debit rencanan Q25 adalah 1/25 . 

Umum 

               Untuk pembuatan desain bendungan lazimnya diperlukan data banjir dengan kala ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 1000 tahun dan PMB. Pada tabel 3 disajikan patokan banjir desain dan kapasitas pelimpah yang dikutip dari SNI 03,34321994, dan pada gambar 3.1 diperlihatkan bagan alir penentuan banjir desain dan kapasitas pelimpah bendungan. Untuk bangunan pengelak, didesain dengan banjir kala ulang 25 tahun, atau kala ulang 10 tahun per setiap tahun pelaksanaaan kontruksi tergantung pada pertimbangan risiko dan biaya pembangunan

Banjir Rencana 

        Banjir Rencana dengan periode ulang tertentu dapat dihitung dari data debit banjir atau data hujan. Apabila data debit banjir tersedia cukup panjang (>20tahun), debit banjir dapat langsung dihitung dengan metode analisis probabilitas Gumbel, Log Pearson atau Log Normal. Sedang apabila data yang tersedia hanya berupa data hujan dan karakteristik DPS, metode yang disarankan untuk digunakan adalah metode hidrograf satuan/ unit hidrograf. Khusus untuk perhitungan BMB, metode perhitungan yang paling sesuai adalah hidrograf satuan. Metode rasional hanya digunakan untuk banjir desain bangunan pengelak, dan tidak disarankan untuk digunakan pada perhitungan banjir dan bendungan kecuali hanya sebagai pembanding. 

        Selanjutnya di bawah ini akan diuraikan perhitungan debit banjir rencana dengan metode hidrograf satuan. Metode-metode perhitungan debit banjir lain, untuk lebih jauh jelasnya dapat dilihat pada SK SNI M-18-1989-F yang telah dibaharui dengan SK SNI No. 31 KEP-BSN-2-2016 tentang “Metode Perhitungan Debit Banjir”. Secara garis besar perhitungan debit banjir desain terdiri dari 3 tahap sebagai berikut; - Perhitungan curah hujan desain - Perhitungan debit banjir desain - Pengujian hasil perhitungan debit banjir desain 

Tabel 1.1. Patokan Banjir Desain dan Kapasitas Pelimpah Untuk Bangunan Bendungan 


Q1000  = debit puncak banjir dengan kala ulang 1000 tahun 
BMB    = banjir maksimum boleh jadi 
Q100    = debit puncak banjir dengan kala ulang 100 tahun

Gambar 1.1. Bagan Alir Penentuan Banjir Desain dan Kapasitas Pelimpah Bendungan 
Sesuai SNI 03-4332-1994 
 
Perhitungan Debit Banjir Rancangan  

        Perhitungan debit banjir rancanagan sangat tergantung pada ketersediaan data dan tahapan kegiatannya. Pendekatan yang dapat dilakukan adalah seperti terlihat pada Gambar dibawah ini : 



Gambar 1.2. Pendekatan Perhitungan Debit Banjir Rancangan
 



Posting Komentar untuk "Penggunaan Debit Q10 - Q50 pada Desain Bangunan Air"